Kamis, 08 Januari 2015

Etika Lingkungan

Etika Lingkungan


Etika adalah penilaian terhadap tingkah laku atau perbuatan. Etika bersumber pada kedasaran dan moral seseorang. Orang yang beretika tinggi akan bebuat secara etis di manapun dia berada. Jika berbuat tidak etis, dia akan dihukum oleh dirinya sendiri, oleh moral yang melekat di dalam dirinya.
Etika biasanya tidak tertulis. Namun, ada etika yang tertulis, misalnya etika profesi, yang dikenal sebagai kode etik. Kode etik berisi tuntunan perbuatan yang terpuji. Ada kode etik dokter, kode etik guru, kode etik jurnalistik (kewartawanan). Setiap profesi memiliki kodea etik tersendiri.
Lebih rendah kedudukannya dari etika adalah peraturan. Peraturan itu juga bersumber pada etika. Pernahkah kalian membuat tata tertib kelas? Pernahkah kalian membuat peraturan “Dilarang membnuang sampah sembarangan!” Apa dasar peraturan itu? Dasarnya adalah karena membuang sampah sembarangan itu tidak etis. Pelanggar peraturan dapat dikenakan sanksi.
Etika lingkungan, pada dasarnya adalah perbuatan apa yang dinilai baik untuk lingkungan dan apa yang tidak baik pada lingkungan. Etika lingkungan bersumber pada pandangan seseorang tentang lingkungan. Berdasarkan pemahaman kita tentang lingkungan, pasti kita dapat menunjukkan berbagai perbuatan yang etis dan tidak etis untuk lingkungan.
Berikut disajikan tentang lingkungan agar kita memiliki etika lingkungan dan selanjutnya dapat dijadikan pedoman untuk bertingkah laku yang positif terhadap lingkungan.
1.        Manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungannya. Manusia tidak berada di luar lingkungan.
2.        Lingkungan itu merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik., yang mengadakan interaksi membentuk sistem lingkungan (ekosistem). Kerusakan salah satu komponen lingkungan akan menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestariannya.
3.        Lingkungan menyediakan sumber daya alam (SDA) untuk semua makhluk hidup yang ada di dalamnya. SDA itu tidak hanya untuk umat manusia.
4.        Dalam memanfaatkan SDA, umat manusia hendaknya memperhatikan dan mempertahankan fungsi lingkungan. Pamanfaatan SDA yang melebihi kapasitas lingkungan akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan generasi yang akan datang.
5.        Kita semua bertanggung jawab terhadap keseimbangan, kestabilan, dan kelestarian lingkungan. Tanggung jawab itu bukan hanya milik pemerintah atau perseorangan.
6.        Iptek dapat menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Tetapi, sebaliknya, iptek juga dapat digunakan untuk melestarikan lingkungan.
Prinsip-prinsip etika lingkungan mengatur sikap dan tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip tidak merugikan, tidak campur tangan, kkesetiaan, dan keadilan.
1.        Prinsip itu tidak merugikan (The Rule of Nonmaleficence), yakni tidak merugikan lingkungan, tidak menghancurkan populasi spesies atau pun komunitas biotik.
2.        Prinsip tidak campur tangan (The Rule of Noninterference), yakni tidak memberi hambatan kepada kebebasan setiap organisme, yaitu kebebasan mencari makan, tempat tinggal, dan berkembang biak.
3.        Prinsip kesetiaan (The Rule of Fidelity), yakni tidak menjebak, menipu, atau memasang perangkap terhadap makhluk hidup untuk semata-mata kepentingan manusia.
4.        Prinsip  keadilan (The Rule of Restitutive Juctice), yakni mengembalikan apa yang telah kita rusak dengan membuat kompensasi.
Etika lingkungan hendaknya diwujudkan dalam tingkah laku kita sehari-hari. Untuk itu, diperlukan adanya kesadaran lingkungan dan kepedulian untuk menjaga kelestarian lingkungan. Bebeberapa contoh tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan adalah sebagai berikut.
1.        Text Box:  Membuang sampah (misalnya, bungkus permen) pada tempatnya. Jika belum ditemukan tempat sampah, bungkus permen itu hendaknya dimasukkan ke saku terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempatnya.



2.        Menggunakan air secukupnya. Jika tidak sedang digunakan, matikan keran. Dari keran yang menetes selama semalam, dapat ditampung air sebanyak 5-10 liter, cukup untuk minum dagi dua orang dalam sehari. Ingat, sesungguhnya air itu tidak hanya untuk manusia, tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya.
Text Box:







3.        Hemat energi. Mematikan lampu listrik jika tidak digunakan. Jika kamu memasak air, kecilkan api kompor tersebut setelah air mendidih. Menurut hukum fisika, jika air mendidih suhunya tidak dapat ditingkatkan lagi. Menggunakan api, nyala kompor besar ketika air sudah mendidih hanya memboroskan bahan bakar.
Text Box:







4.        Tidak membunuh hewan yang ada di lingkungan, menangkap, atau memeliharanya.
5.        Tidak memetik daun, bunga, ranting, atau menebang pohon tanpa tujuan yang jelas dan bermanfaat.
6.        Gemar menanam bunga, merawat tanaman, dan melakukan penghijauan.
7.        Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
8.        Text Box:  Text Box:  Mengembalikan hewan atau tumbuhan ke habitat aslinya.

Pengelolaan Limbah

Pengelolaan Limbah

Text Box:










Jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan bertambahnya aktivitas manusia dalam menunjang kehidupannya. Hal ini berakibat jumlah limbah (sampah) yang dihasilkannya juga semakin meningkat.
A.      Pengertian Limbah
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.
Ditijau dari sifatnya, limbah dibagi atas dua golongan besar, yaitu:
a.         Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah terurai), yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
b.        Limbah yang tidak atau sangat lambat mengalami perubahan secara alami (nondegradable waste = tidak dapat terurai), misalnya plasrik, kaca, kaleng, dan sampah sejenisnya.

B.       Permasalahan Limbah
Pada saat ini, belum semua limbah penduduk perkotaan terlayani oleh fasilitas umum pengelolaan sampah. Masih banyak sampah yang hanya dibakar atau dibuang di badan air atau di lahan kosong. Jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Terkonsentrasinya penduduk di daerah perkotaan membuat daya dukung lingkungan untuk menyerap bahan pencemar semakin menurun.
Jika pengelolaan limbah tidak ditangani dengan baik, sampah akan terus menumpuk sehingga menimbulkan dampak yang kurang baik bagi lingkungan sekitarnya. Timbunan sampah di jalan, halaman, dan tanah kosong yang dibiarkan begitu saja akan mengundang lalat dan tikus sehingga bisa menjadi vektor penyakit. Selain itu, sampah yang berserakan di halaman atau pun di jalan akan merusak pemandangan dan menimbulkan kesan kumuh.

C.      Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang Limbah
Limbah dapat dikurangi dengan cara mendaur ulang limbah (recycle) dan pemanfaatan ulang limbah (reuse). Daur ulang adalah menggunakan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi produk lain. Jika penggunaannya langsung tanpa melalui proses daur ulang, disebut pemanfaatan ulang. Daur ulang dan pemanfaatan ulang dapat mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Limbah yang dapat didaur ulang bisa berupa limbah organik maupun llimbah anorganik. Contoh limbah organik, misalnya kertas dan dedaunan, sedanagkan limbah anorganik, misalnya plastik, gelas (botol bekas), aluminium (kaleng), baja hasil konstruksi bangunan, dan lain-lain. Barang-barang hasil daur ulang memiliki nilai ekonomis yang tinggi jika dipasarkan.
a.        Tujuan Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang
Daur ulang dan pemanfaatan ulang mempunyai beberapa tujuan antara lain sebagai berikut:
1)      mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran;
2)      mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam;
3)      mendapatkan penghasilan, karena dapat dijual ke masyarakat.
b.        Langkah Daur Ulang atau Pemanfaatan Ulang
Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1)        Pemisahan
Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan. Pastikan material limbah tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan bersih. Limbah tersebut, misalnya kaleng bekas, tripleks, plastik, dan botol bekas.
Text Box:








2)        Penyimpanan
Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas. Jika akan membuat kompos, timbunlah limbah rumah tangga, misalnya sisa makanan atau sayuran pada lokasi pembuatan kompos.
Text Box:








3)        Text Box:  Pengiriman atau Penjualan
Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat juga dijual atau diberikan ke pemulung.


c.         Limbah yang Dapat Didaur Ulang dan Dimanfaatkan Ulang
Jenis material limbah yang dapat dimanfaatkan melalui proses daur ulang adalah sebagai berikut.
1)        Kertas. Semua jenis kertas dapat didaur ulang, misalnya kertas koran dan kardus.
2)        Pecah Belah. Botol kecap, botol sirop, gelas, piring, atau kaca yang telah pecah dapat didaur ulang untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.
3)        Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat didaur ulang untuk dibuat kaleng pengemas.
4)        Baja. Baja sisa konstruksi bangunan dapat didaur ulang sebagai bahan baku pembuatan baja baru.
5)        Plastik. Limbah plastik dapat didaur ulang dangan jalan dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus atau pengepak untuk berbagai keperluan, misalnya tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol shampo.
6)        Text Box:    Sampah organik. Sampah organik mudah terurai sehingga sisa makanan dan daun-daunan dapat didaur ulang menjadi kompos. Kompos dapat dimanfaatkan sendiri atau dijual untuk pupuk tanam.

d.        Limbah yang Dapat Langsung Dimanfaatkan Ulang
Sebagian limbah dapat dimanfaatkan kembali secara langsung tanpa melalui proses daur ulang. Limbah yangdapat dimanfaatkan secara langsung adalah sebagai berikut.
1)      Ampas tahu. Ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan makanan ternak. Ampas tahu mengandung gizi tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak.
2)      Text Box:  Text Box:  Enceng gondok. Encemg gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajianan, seperti tas.
(1)                                                                        (2)

D.      Membuat Produk Daur Ulang
Akhir-akhir ini, kegiatan membuat produk daur ulang marak dilakukan. Selain tidal memerlukan biaya tinggi, daur ulang mudah untuk dipelajari. Berikut akan dibahas beberapa produk daur ulang.
a.        Text Box:  Kertas Daur Ulang
Daur ulang kertas bertujuan mengurangi limbah kertas dan memprosesnya menjadi kreasi daur ulang yang bernilai seni.




Pembuatan kertas daur ulang dapat dilakukan seperti pada kegiatan di bawah ini.

Alat dan Bahan

1.        Papan kayu dan triplek
2.        Kain tipis
3.        Screen (saringan) kerapatan 36 atau 38
4.        Rakel
5.        Blender
6.        Bak besar
7.        Ember
8.        Kertas bekas yang disobek-sobek
9.        Pewarna alami, misalnya kunyit, dan suji atau pewarna buatan
10.    Pemutih
11.    Lem (jika diperlukan)


Langkah kerja
1.        Siapkan rendaman yang terdiri dari sobekan kertas, air, dan pemutih. Rendam semalaman.
2.        Siapkan papan yang telah dilapisi dengan kain tipis.
3.        Blenderkertas dengan air, perbandingannya 1:3 hingga menjadi bubur kertas (pulp).
4.        Masukkan pulp ke dalam bak yang trlah diisi air 1/4 bagiannya.
5.        Ulangi langkah nomor 3 dan 4 kira-kira tujuh atau delapan kali.
6.        Blender kertas dan pewarna alami secara terpisah dengan sedikit air. Masukkan ke dalam bak. Aduk rata.
7.        Blender 1,5 sendok teh lem dan 1 gelas air.
8.        Berdirikan papan dengan kemiringan kira-kira 45o. Basahi papan dengan air.
9.        Masukkan screen ke dalam air. Saring pulp dengan screen secara merata.
10.    Tempelkan screen  pada papan. Gunakan rakel untuk meniriskan air pada screen  hingga air tidak menetes lagi. Lepaskan screen.
11.    Ulangi langkah nomor 10 dan 11 hingga pulp di bak habis.
12.    Jemur papan di tempat panas. Kertas akan kering setelah sekitar tiga jam. Jika diletakkan di ruang tertutup, maka kertas akan kering keesokan harinya.
13.    Setelah kering, cabut kertas secara perlahan agat tidak robek.
14.    Kertas daur ulang siap digunakan.

Tebal tipisnya kertas yang terbentuk tergantung pada komposisi bubur kertas dan air. Semakin banyak bubur kertas, kertas semakin tebal. Kertas daur ulang dapat diberi motif dengan mencampurkan bunga bugenvil yang dikeringkan dan dipotong-potong atau dibiarkan utuh pada bubur kertas sebelum dicetak. Motif dapat pula dibuat dengan mencampurkan sisa serutan kayu yang telah yang telah diblender pada bubur kertas.Krtas daur ulang itu selanjutnya dapat dipakai untuk membuat alas album foto, pelapis figura, kotak tempat pensil, surat undangan dan sebagainya.
b.        Pupuk Kompos
Cara pembuatan pupuk kompos adalah sebagai berikut.
1)        Pisahkan sampah organik (daun, ranting) dari sampag anorganik (plastik).
2)        Masukkan sampah dedaunan dan ranting itu ke dalam bak penampungan.
3)        Tutup bak atau tempat penampungan itu agar proses dekomposisi berlangsung optimal dan terhindar dari terpaan sinar matahari dan guyuran hujan. Sampah yang diproses menjadi kompos harus dalam keadaan basah, tetapi tidak sampai berair. Bak sampah ditutup sehingga sampah tidak cepat kering karena penguapan atau terlalu basah karena hujan.
4)        Tumpukam sampah harus dibolak-balik setidaknya seminggu sekali agar pengomposan berlangsung merata. Dalam waktu dua hingga tiga bulan tumpukan sampah itu akan terurai menjadi kompos.

c.         Pembuatan Pupuk Kompos dengan Bantuan Cacing
Cara pembuatan pupuk kompos dengan bantuan cacing adalah sebagai berikut.
1.        Sampah dedaunan dan ranting diletakkan di kotak-kotak plsstik dan diletakkan di rak susun.
2.        Pada bagian bawah kotak-kotak itu diberi beberapa lubang untuk jalan keluar air rembesan.
3.        Pada rak paling bawah ditempatkan tumpukan sampah palinh lama, kemudian di atasnya diletakkan sampah yang lebih baru, dan di atasnya lagi sampah terbaru.
4.        Pada kotak paling bawah itulah diberi sedikit tanah dan cacing tanah.
5.        Penyimpanan air dilakukan pada kotak di rak paling atas dengan jumlah yang cukup, tidak berlebihan.
6.        Selanjutnya, kotak ketiga diangkat dan dipindahkan, karena pupuk kompos telah terbentuk dan siap dipakai. Sedangkan, kotak pada rak kedua diturunkan pada rak ketiga, dan kotak pada rak pertama diturunkan pada pada rak kedua. Pada rak yang paling atas dapat ditempatkan tumpukan sampah baru.
7.        Proses pembuatan kompos dengan bantuan cacing itu berlangsung sekitar satu hingga dua bulan.
8.        Rak harus selalu dalam keadaan tertutup. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan tutup plastik warna hitam atau warna gelap. Penutupan dilakukan untuk menghindari sinar matahari dan siraman air hujan agar proses dekomposisi berlangsung sempurna dan cepat.

Catatan:
Penyiraman dilakukan agar dalam keadaan selalu basah. Air dari kotak paling atas akan merembes ke bawah dan keluar melalui lubang-lubang di bawahnya. Air kemudian menetes membasahi tumpukan sampah di kotak kedua, dan seterusnya sampai di kotak ketiga. Kondisi yang basah memungkinkan cacing di kotak paling bawah bertahan hidup sambil memakan dedaunan dan ranting. Apabila dedaunan dan ranting itu telah terurai, cacing-cacing itu akan naik ke kotak kedua melalui lubang rembesan air.

Pupuk kompos itu selanjutnya digunakan untuk menanam tanaman. Penanaman dilakukan dengan memanfaatkan barang bekas. Misalnya, botol dan gelas plastik bekas kemasan ait mineral. Botol plastik bekas itu dipotong bagian atasnya dan kemudian dilubangi di bagian bawahnya. Wadah-wadah itu diisi kopmos dan digunakan sebagai tempat media tanaman.

E.       Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari
Apabila di sekitar rumah kalian banyak terdapat sampah atau limbah, kalian dapat melakukan usaha-usaha sebagai berikut.
a.        Reuse
Text Box:  

Kompos merupakan hasil recycle dari sampah-sampah organik yang menghasilkan nilai ekonomi.
Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya. Misalnya, kaleng bekas minuman digunakan sebagai tempat pensil, kotak bekas sepatu digunakan untuk menyimpan surat, atau plastik bekas belanja digunakan lagi untuk membawa barang belanjaan di lain waktu.
b.        Recycle
Mengolah kembali (recycle), yaitu, kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut. Kertas daur ulang dan kompos merupakan contoh hasil kegiatan recycle.

c.         Reduse
Mungurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah.
Contoh:
1.        Jika berbelanja ke pasar, bawalah tas dari rumah sehingga tidak perlu meminta tas plastik dari toko atau penjual. Dari sebuah toko saja, dalam sehari bisa dikeluarkan 5-10 kg tas untuk membungkus barang-barang belanjaan. Coba hitung berapa ton per tahun?
2.        Gunakan kaleng bekas atau karton bekas untuk tempat menyimpan gula, munyak, garam, dan sebagainya sehingga tidak perlu membeli wadah baru.
d.        Replace
Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya. Contohnya adalah mengganti kebiasaan memakai kantong plastik dengan kertas atau daun.
e.         Refill
Reflil artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai. Misalnya, membeli minyak goreng, sabun, susu, atau yang lain yang ada wadahnya. Pada kesempatan berikutnya, belilah hanya isinya, karena wadahnya sudah tersedia. Membeli isinya saja harganya juga lebih murah, karena produsen menghitung harga penjualan barang dengan memasukkan biaya kemasan barang tersebut.
f.          Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agar tidak menambah produksi limbah. Contohnya menggunakan peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik atau pecah belah dengan hati-hati sehingga tidak cepat rusak.

Di negara-negara maju, tindakan reuse, recycle, reduse,dan repair telah diterapkan oleh masyarakat. Sudah selayaknya kita menerapkan pola hidup mengurangi limbah dalam kehidupan sehari-hari dan memberi contoh pada masyarakat sekitar.
a
d
r
i
F
i
r
t
u
P