Etika Lingkungan
Etika
adalah penilaian terhadap tingkah laku atau perbuatan. Etika bersumber pada
kedasaran dan moral seseorang. Orang yang beretika tinggi akan bebuat secara
etis di manapun dia berada. Jika berbuat tidak etis, dia akan dihukum oleh dirinya
sendiri, oleh moral yang melekat di dalam dirinya.
Etika
biasanya tidak tertulis. Namun, ada etika yang tertulis, misalnya etika
profesi, yang dikenal sebagai kode etik.
Kode etik berisi tuntunan perbuatan yang terpuji. Ada kode etik dokter, kode etik
guru, kode etik jurnalistik (kewartawanan). Setiap profesi memiliki kodea etik
tersendiri.
Lebih
rendah kedudukannya dari etika adalah peraturan. Peraturan itu juga bersumber
pada etika. Pernahkah kalian membuat tata tertib kelas? Pernahkah kalian membuat
peraturan “Dilarang membnuang sampah sembarangan!” Apa dasar peraturan itu?
Dasarnya adalah karena membuang sampah sembarangan itu tidak etis. Pelanggar
peraturan dapat dikenakan sanksi.
Etika
lingkungan, pada dasarnya adalah perbuatan apa yang dinilai baik untuk
lingkungan dan apa yang tidak baik pada lingkungan. Etika lingkungan bersumber
pada pandangan seseorang tentang lingkungan. Berdasarkan pemahaman kita tentang
lingkungan, pasti kita dapat menunjukkan berbagai perbuatan yang etis dan tidak
etis untuk lingkungan.
Berikut
disajikan tentang lingkungan agar kita memiliki etika lingkungan dan
selanjutnya dapat dijadikan pedoman untuk bertingkah laku yang positif terhadap
lingkungan.
1.
Manusia
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari lingkungannya. Manusia tidak
berada di luar lingkungan.
2.
Lingkungan itu
merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik.,
yang mengadakan interaksi membentuk sistem lingkungan (ekosistem). Kerusakan
salah satu komponen lingkungan akan menimbulkan dampak negatif. Oleh karena
itu, kita harus menjaga kelestariannya.
3.
Lingkungan
menyediakan sumber daya alam (SDA) untuk semua makhluk hidup yang ada di
dalamnya. SDA itu tidak hanya untuk umat manusia.
4.
Dalam
memanfaatkan SDA, umat manusia hendaknya memperhatikan dan mempertahankan
fungsi lingkungan. Pamanfaatan SDA yang melebihi kapasitas lingkungan akan
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan generasi yang akan datang.
5.
Kita semua
bertanggung jawab terhadap keseimbangan, kestabilan, dan kelestarian
lingkungan. Tanggung jawab itu bukan hanya milik pemerintah atau perseorangan.
6.
Iptek dapat
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Tetapi, sebaliknya, iptek juga
dapat digunakan untuk melestarikan lingkungan.
Prinsip-prinsip
etika lingkungan mengatur sikap dan tingkah laku manusia dengan lingkungannya.
Prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip tidak merugikan, tidak campur tangan,
kkesetiaan, dan keadilan.
1.
Prinsip itu
tidak merugikan (The Rule of Nonmaleficence),
yakni tidak merugikan lingkungan, tidak menghancurkan populasi spesies atau pun
komunitas biotik.
2.
Prinsip tidak
campur tangan (The Rule of
Noninterference), yakni tidak memberi hambatan kepada kebebasan setiap
organisme, yaitu kebebasan mencari makan, tempat tinggal, dan berkembang biak.
3.
Prinsip
kesetiaan (The Rule of Fidelity),
yakni tidak menjebak, menipu, atau memasang perangkap terhadap makhluk hidup
untuk semata-mata kepentingan manusia.
4.
Prinsip keadilan (The
Rule of Restitutive Juctice), yakni mengembalikan apa yang telah kita rusak
dengan membuat kompensasi.
Etika
lingkungan hendaknya diwujudkan dalam tingkah laku kita sehari-hari. Untuk itu,
diperlukan adanya kesadaran lingkungan dan kepedulian untuk menjaga kelestarian
lingkungan. Bebeberapa contoh tindakan yang sesuai dengan etika lingkungan
adalah sebagai berikut.
1.
Membuang sampah (misalnya, bungkus permen) pada
tempatnya. Jika belum ditemukan tempat sampah, bungkus permen itu hendaknya
dimasukkan ke saku terlebih dahulu sebelum dibuang ke tempatnya.

2.
Menggunakan air secukupnya.
Jika tidak sedang digunakan, matikan keran. Dari keran yang menetes selama
semalam, dapat ditampung air sebanyak 5-10 liter, cukup untuk minum dagi dua
orang dalam sehari. Ingat, sesungguhnya air itu tidak hanya untuk manusia,
tetapi juga untuk makhluk hidup lainnya.

3.
Hemat energi.
Mematikan lampu listrik jika tidak digunakan. Jika kamu memasak air, kecilkan
api kompor tersebut setelah air mendidih. Menurut hukum fisika, jika air
mendidih suhunya tidak dapat ditingkatkan lagi. Menggunakan api, nyala kompor
besar ketika air sudah mendidih hanya memboroskan bahan bakar.

4.
Tidak membunuh
hewan yang ada di lingkungan, menangkap, atau memeliharanya.
5.
Tidak memetik
daun, bunga, ranting, atau menebang pohon tanpa tujuan yang jelas dan
bermanfaat.
6.
Gemar menanam
bunga, merawat tanaman, dan melakukan penghijauan.
7.
Mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan.
8.

Mengembalikan hewan atau tumbuhan ke habitat
aslinya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar