Kamis, 08 Januari 2015

Keseimbangan Lingkungan

Keseimbangan Lingkungan


Lingkungan yang seimbang memiliki daya lenting dan daya dukung yang tinggi. Keseimbangan lingkungan ini ditentukan oleh seimbangnya energi yang masuk dan energi yang digunakan, seimbangnya bahan manakan yang terbentuk dengan yang digunakan, serta seimbangnya faktor-faktor abiotik dengan faktor-faktor biotik. Gangguan terhadap salah satu faktor dapat mengganggu keseimbangan lingkungan.
1.        Daya Lenting dan Daya Dukung Lingkungan
Ekosistem (sistem lingkungan) dapat tumbuh dan berkembang hingga  mencapai klimaks, dan mencapai keseimbangan lingkungan. Sistem lingkungan memiliki daya lenting, yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Selain itu, sistem lingkungan juga memiliki daya dukung, yakni kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.
Daya dukung lingkungan dapat diilustrasikan sebagai berikut. Ada sebidang tanah yang hanya ditumbuhi oleh rerumputan. Sebidang tanah itu dapat menghidupi 1.000 ekor kelinci. Rumput, kelinci, mikroorganisme, dan benda-benda abiotik yang ada di padang rumput saling berinteraksi dan akan membentuk ekosistem yang seimbang. Misalkan dari 1.000 ekor kelinci itu, 100 kelinci mati, sehingga akan ada kelebihan makanan rerumputan. Hal yang demikian memungkinkan kelinci untuk berkembang biak. Maka, populasi kelinci meningkat. Misalkan populasi kelinci mencapai 1.100 ekor, berarti ada kelebihan 100 ekor kelinci. Di antara kelinci-kelinci tersebut terjadi kompetisi, berebut makanan. Kelinci yang dapat beradaptasi akan lestari, sedangkan yang tidak dapat beradaptasi akan mati. Kompetisi yang terjadi menyebabkan kelinci itu menurun. Demikianlah, populasi kelinci naik turun pada batas keseimbangan ekosistem. Dikatakan bahwa lingkungan padang rumput itu memiliki daya dukung kehidupan 1.000 ekor kelinci.
Jika populasi kelinci terus meningkat hingga melampaui daya dukung llingkungan, akan muncul masalah lingkunga. Misalnya, di antara di entara kelinci itu ada yang kelaparan, maka terjadi kompetisi perebutan makanan, bahkan ada yang mati terkena penyakit.
2.        Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Daya Lenting dan Daya Dukung Lingkungan
Manusia selalu berusaha meningkatkan daya dukung lingkungannya, terutama terhadap lingkungan buatan. Misalnya, agar padang rumput dapat menampung lebih dari 1.000 ekor kelinci tanpa terjadi kompetisi, maka tanah diberi pupuk agar rumput tumbuh lebih subur. Pemberian pupuk pada ekosistem pertanian, pemberantasan hama penyakit, pemilihan bibit dan pengairan merupakan beberapa contoh usaha amnusia untuk meningkatkan daya dukung lingkungan. Namun, harus selalu diingat, kemampuan (kapasitas) lingkungan terbatas. Daya dukung lingkungan tidak mungkin terus-menerus ditingkatkan tanpa batas.
Upaya meningkatkan daya dukung lingkungan terkait dengan perubahan populasi manusia. Srjak abad ke-1 hingga abad ke-17 masehi, jumlah penduduk bumi diperkirakan tetap, yaitu 0,5 miliar jiwa. Jadi, selama kurang lebih 16 abad, jumlah penduduk bumi tetap sama. Ini merupakan suatu bukti adanya keseimbangan antara populasi manusia dengan lingkungannya. Akan tetapi, setelah terjadi perkembangan iptek dan revolusi industri, populasi manusia terus-menerus meningkat. Hanya 250 tahun setelah itu (sekitar tahun 1900), populasi manusia telah mencapai 1 miliar. Artinya, hanya diperlukan 250 tahun untuk berlipat dua kali. Laju pertumbuhan penduduk terus meningkat sehingga hanya dalam waktu 70 tahun penduduk dunia mencapai 3,5 miliar. Dalam 33 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2003, dengan laju pertumbuhan tetap seperti tahun 1970, jumlah penduduk dunia mencapai 7 miliar. Ironisnya, negara yang memiliki jumlah penduduk besar adalah negara-negara miskin. Coba simak jumlah penduduk Indonesia pada tabel berikut ini!.

Tabel 1.1 Jumlah penduduk Indonesia
No.
Tahun
Jumlah (dalam juta jiwa)
1
1905
40,4
2
1920
52,3
3
1930
60,7
4
1940
70,4
5
1950
77,2
6
1761
97,0
7
1971
119,1
8
1980
147,5
9
1990
170,0
10
2000
210,0

Dari angka-angka itu dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk terus bertambah. Dengan demikian, kebutuhan dasar manusia, seperti makanan, sandang, dan perumahan terus bertambah besar. Akibatnya, bahan-bahan (sumber daya alam) akan semakin banyak diambil dari lingkungan.







Text Box: PENGAMBILAN SDA MENINGKAT


 


                                                                             disebabkan oleh    









Text Box: PERKEMBANGAN IPTEK

Text Box: PERKEMBANGAN INDUSTRI





 


                                                                              mengakibatkan





Text Box: KERUSAKAN LINGKUNGAN
Text Box: PENCEMARAN LINGKUNGAN
 
                                                                    yang akan


 


Text Box: MANUSIA BERUPAYA MELESTARIKAN LINGKUNGAN         sehingga


Dampak ledakan populasi manusia dan industri.

Perkembangan iptek memicu industrialisasi. Untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus meningkat, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah besar melalui industri. Akibatnya adalah sebagai berikut.
a.       Sumber daya alam yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya.



b.      Industri mengeluarkan limbah yang mencemarkan lingkungan.





c.       Populasi manusia juga mengeluarkan limbah, yaitu limbah rumah tangga dan limbah manusia yang mencemari lingkungan.





d.      Muncul bahan-bahan sintetik, misalnya insektisida dan obat-obatan yang dapat meracuni lingkungan.





Semua itu berpengaruh terhadap daya lenting dan daya dukung lingkungan. Daya lenting lingkungan semakin kecil. Artinya, waktu yang digunakan oleh lingkungan untuk pulih kembali semakin lama. Kerusakan lingkungan menyebabkan daya dukung lingkungan menjadi semakin kecil. Artinya, lingkungan tidak mampu lagi menyediakan kebutuhan hidup organisme yang ada di dalamnya. Ini desebabkan kapasitas (kemampuan) lingkungan ada batasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a
d
r
i
F
i
r
t
u
P