Keseimbangan Lingkungan
Lingkungan yang seimbang memiliki daya
lenting dan daya dukung yang tinggi. Keseimbangan lingkungan ini ditentukan
oleh seimbangnya energi yang masuk dan energi yang digunakan, seimbangnya bahan
manakan yang terbentuk dengan yang digunakan, serta seimbangnya faktor-faktor
abiotik dengan faktor-faktor biotik. Gangguan terhadap salah satu faktor dapat
mengganggu keseimbangan lingkungan.
1.
Daya Lenting dan Daya Dukung Lingkungan
Ekosistem (sistem
lingkungan) dapat tumbuh dan berkembang hingga
mencapai klimaks, dan mencapai keseimbangan lingkungan. Sistem
lingkungan memiliki daya lenting,
yakni daya untuk pulih kembali ke keadaan seimbang. Selain itu, sistem
lingkungan juga memiliki daya dukung,
yakni kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk
hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di dalamnya.
Daya dukung lingkungan
dapat diilustrasikan sebagai berikut. Ada sebidang tanah yang hanya ditumbuhi
oleh rerumputan. Sebidang tanah itu dapat menghidupi 1.000 ekor kelinci.
Rumput, kelinci, mikroorganisme, dan benda-benda abiotik yang ada di padang
rumput saling berinteraksi dan akan membentuk ekosistem yang seimbang. Misalkan
dari 1.000 ekor kelinci itu, 100 kelinci mati, sehingga akan ada kelebihan
makanan rerumputan. Hal yang demikian memungkinkan kelinci untuk berkembang
biak. Maka, populasi kelinci meningkat. Misalkan populasi kelinci mencapai
1.100 ekor, berarti ada kelebihan 100 ekor kelinci. Di antara kelinci-kelinci
tersebut terjadi kompetisi, berebut makanan. Kelinci yang dapat beradaptasi
akan lestari, sedangkan yang tidak dapat beradaptasi akan mati. Kompetisi yang
terjadi menyebabkan kelinci itu menurun. Demikianlah, populasi kelinci naik
turun pada batas keseimbangan ekosistem. Dikatakan bahwa lingkungan padang
rumput itu memiliki daya dukung kehidupan 1.000 ekor kelinci.
Jika populasi kelinci
terus meningkat hingga melampaui daya dukung llingkungan, akan muncul masalah
lingkunga. Misalnya, di antara di entara kelinci itu ada yang kelaparan, maka terjadi
kompetisi perebutan makanan, bahkan ada yang mati terkena penyakit.
2.
Pengaruh Kegiatan Manusia terhadap Daya Lenting dan
Daya Dukung Lingkungan
Manusia selalu berusaha meningkatkan
daya dukung lingkungannya, terutama terhadap lingkungan buatan. Misalnya, agar
padang rumput dapat menampung lebih dari 1.000 ekor kelinci tanpa terjadi
kompetisi, maka tanah diberi pupuk agar rumput tumbuh lebih subur. Pemberian
pupuk pada ekosistem pertanian, pemberantasan hama penyakit, pemilihan bibit
dan pengairan merupakan beberapa contoh usaha amnusia untuk meningkatkan daya
dukung lingkungan. Namun, harus selalu diingat, kemampuan (kapasitas)
lingkungan terbatas. Daya dukung lingkungan tidak mungkin terus-menerus
ditingkatkan tanpa batas.
Upaya meningkatkan daya dukung
lingkungan terkait dengan perubahan populasi manusia. Srjak abad ke-1 hingga
abad ke-17 masehi, jumlah penduduk bumi diperkirakan tetap, yaitu 0,5 miliar
jiwa. Jadi, selama kurang lebih 16 abad, jumlah penduduk bumi tetap sama. Ini
merupakan suatu bukti adanya keseimbangan antara populasi manusia dengan
lingkungannya. Akan tetapi, setelah terjadi perkembangan iptek dan revolusi
industri, populasi manusia terus-menerus meningkat. Hanya 250 tahun setelah itu
(sekitar tahun 1900), populasi manusia telah mencapai 1 miliar. Artinya, hanya
diperlukan 250 tahun untuk berlipat dua kali. Laju pertumbuhan penduduk terus
meningkat sehingga hanya dalam waktu 70 tahun penduduk dunia mencapai 3,5
miliar. Dalam 33 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2003, dengan laju pertumbuhan
tetap seperti tahun 1970, jumlah penduduk dunia mencapai 7 miliar. Ironisnya,
negara yang memiliki jumlah penduduk besar adalah negara-negara miskin. Coba
simak jumlah penduduk Indonesia pada tabel berikut ini!.
Tabel
1.1 Jumlah penduduk Indonesia
No.
|
Tahun
|
Jumlah (dalam juta jiwa)
|
1
|
1905
|
40,4
|
2
|
1920
|
52,3
|
3
|
1930
|
60,7
|
4
|
1940
|
70,4
|
5
|
1950
|
77,2
|
6
|
1761
|
97,0
|
7
|
1971
|
119,1
|
8
|
1980
|
147,5
|
9
|
1990
|
170,0
|
10
|
2000
|
210,0
|

![]() |
|||
![]() |


![]() |
![]() |
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
![]() |

![]() |

Dampak ledakan populasi manusia dan industri.
Perkembangan iptek memicu
industrialisasi. Untuk memenuhi kebutuhan populasi yang terus meningkat, harus
diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah besar melalui industri. Akibatnya
adalah sebagai berikut.
a.
Sumber daya alam yang diambil dari lingkungan
semakin besar, baik macam maupun jumlahnya.

b.
Industri
mengeluarkan limbah yang mencemarkan lingkungan.

c.
Populasi manusia
juga mengeluarkan limbah, yaitu limbah rumah tangga dan limbah manusia yang
mencemari lingkungan.

d.
Muncul
bahan-bahan sintetik, misalnya insektisida dan obat-obatan yang dapat meracuni
lingkungan.

Semua itu berpengaruh terhadap daya
lenting dan daya dukung lingkungan. Daya lenting lingkungan semakin kecil.
Artinya, waktu yang digunakan oleh lingkungan untuk pulih kembali semakin lama.
Kerusakan lingkungan menyebabkan daya dukung lingkungan menjadi semakin kecil.
Artinya, lingkungan tidak mampu lagi menyediakan kebutuhan hidup organisme yang
ada di dalamnya. Ini desebabkan kapasitas (kemampuan) lingkungan ada batasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar