Kamis, 08 Januari 2015

Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan

Jenis Pencemaran Lingkungan


1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, debu, SO2, senyawa hidrokarbon (CH4, C4H10), dan sebagainya.
Text Box:  

Pencemaran udara oleh asap pabrik meningkatkan kadar CO2 di udara.
a. CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin yang menggunakan bahan bakar fosil (batu bara, minyak bumi), juga mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Karbon dioksida di udara tidak dapat segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di dunia yang ditebang. Gas karbon dioksida dapat menyebabkan efek rumah kaca.

b.        SO dan SO2
Text Box:  

Skema terjadinya hujan asam.
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh bahan bakar fosil (minyak, batu bara). Gas ini dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan uap air di atmosfer, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Terjadilah apa yang disebut dengan hujan asam. Hujan asam menyebabkan tumbuhan dan hewan mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, bangunan candi, gedung, dan jembatan cepat rusak.



c.         CFC
Pencemar udara yang berbahaya lainnya adalah gas klorofluorokarbon (disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang karena tidak bereaksi, tidak berbau, untuk AC (freon), pendingin pada lemari es, dan semprot rambut (hair spray). CFC menyebabkan lubang ozon di atmosfer.
Text Box:  Text Box:
d.        Text Box:  

Buangan kendaraan bermotor mengadung tin, karbon monoksida, oksida nitrogen, dan hidrokarbon yang tidak terbakar. Asap kendaraan merupakan 60-90%  penyebab pulosi udara di negara industri.
CO (karbon monoksida)
Proses pembakaran di mesin tidak sempurna, akan menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan  di dalam garasi tertutup, orang yang ada di garasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam kedaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot dapat masuk ke dalam mobil, sehingga dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, sebaiknya mobil dibawa ke tempat servis respirasi secara berkala untuk memastikan proses pembakaran pada mesin berjalan baik sehingga emisi gas buangnya baik.

e.         Asap rokok
Pencemaran udara lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap rokok mengandung bebagai bahan racun yang dapat menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru, dan mempengaruhi janin dalam kandungan. Wanita dan anak-anak lebih rentan terhadap pengaruh asap rokok daripada laki-laki. Jadi, kemungkinan terkena kanker pada wanita dan anak-anak lebih tinggi.
Text Box:  

Perokok aktif harus menyadari bahwa orang-orang di sekitarnya yang menjadi perokok pasif yang lebih berisiko.
Prokok dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif adalah orang yang merokok. Sedangkan, perokok pasif adalah orang yang tidak merokok, tetapi menghirup asap rokok.Nama yang lebih berbahaya, perokok aktif atau perokok pasif?
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan perokor aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain yang tidak merokok dapat “mengganggu kesehatan” orang lain. Untuk itu, perokok diimbau tidak merokok di dalam kendaraan umum, ruangan bioskop, ruang tamu, dan sebagainya.

2. Pencemaran Air

                        Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air akibat aktivitas manusia. Pencemaran air dapat terjadi, baik pada sumur, sumber mata air, sungai, bendungan, maupun air laut. Pencemaran di daerah hulu dapat menimbulkan dampak di daerah hilir.



a. Sumber Pemcemaran Air
                        Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah pertanian, limbah rumah tangga, limbah industri, kebocoran tanker minyak (pencemaran laut), dan racun yang digunakan untuk menangkap ikan.
1.        Limbah pertanian
                        Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati, tapi kemudian dimakan hewan atau manusia, maka yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan memilih insektisida yang berspektrum sempit khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan.  Pupuk organik yang larut dalam air dapat menyebabkan pengayaan nutrien dalam air (eutrofikasi). Akibat air yang kaya nutrien, alga dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Ledakan tumbuhan air mengurangi persediaan oksigen bagi makhluk hidup lainnya. Selain itu, melimpahnya tunbuhan air menyebabkan banyak yang tidak termakan oleh konsumer. Tumbuhan-tumbuhan air akhirnya mati dan mengendap di dasar perairan sehingga mengakibatkan pendangkalan. Hal yang demikian akan mengancam kelestarian perairan.

2.        Text Box:  

Pestisida yang disemprotkan oleh petani tihak semua mengenai hama yang dituju, melainkan ada yang mematikan hewan lain atau mencemari lingkungan air.
Limbah rumah tangga
Text Box:                          Limbah rumah tangga dapat berupa berbagai bahan organik (misalnya sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik, seperti plastik, aluminium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang bertimbun menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir. Bahan pemcemar lain dari limbah rumah tangga adalah pemcemar biologi, seperti bibit penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan anorganik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Dalam proses tersebut, bakteri pengurai dan pembusuk menggunakan oksigen. Akibatnya, kadar oksigen di dalam air turun drastis, sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui adanya cacing Tubifex. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organik.

3.        Limbah industri
Text Box:  
Kilang minyak lepas pantai. Jika pengoprasiannya tidak hati-hati, maka dapat menyebabkan pencemaran laut.
                        Limbah industri bisa berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk,  dan polutan berupa cairan panas.
                        Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak menggenangi lautan dalam jarak sampai ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya. Untuk mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.

4.        Penangkapan ikan menggunakan racun
                        Ada orang yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan), potas (racun kimia), atau aliran listrik untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak hanya ikan tangkapan, melainkan juga biota air lainnya. Perbuatan tersebut sangat merugikan lingkungan dan kelestarian biota air. Jika suatu makhluk hidup punah, manusia tidak dapat memunculkannya kembali.

b. Pengukuran Pencemaran Air
                        Pencemaran air dapat ditentukan dengan pengukuran secara kimia dan secara biologi.

1)        Pengukuran pencemaran air secara kimia
                        Pegukuran pencemaran air secara kimia adalah menentukan banyaknya bahan pencemar atau tingkat pencemaran secara kuantitatif dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Pengukuran ini terdiri dari pengukuran BOD, pH, dan kadar CO2.
a.         Pengukuran BOD
Bahan pencemar organik, misalnya daun, bangkai, karbohidrat, dan protein akan diuraikan oleh mikroba air. Mikroba memerlukan oksigen untuk mengoksidasi zat-zat organik tersebut. Semakin banyak bahan pencemar organik yang ada di perairan, maka semakin banyak populasi mikroba. Semakin banyak mikroba, maka semakin banyak oksigen yang digunakan sehingga kadar oksigen terlarut semakin kecil.
Banyaknya oksigen terlarut yang diperlukan mikroba untuk mengoksidasikan bahan organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen Biologis atau Biological Oxygen Demand, yang biasa disingkat BOD. Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut pada air cuplikan (sampel) setelah air disimpan selama 5 hari pada suhu 20 °C. Oleh karenanya, BOD ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja. Oksigen terlarut awal diibaratkan kadar oksigen maksimal yang dapat larut ke dalam air. Biasanya kadar oksigen dalam air diperkaya terlebih dahulu dengan oksigen agar maksimal. Setelah disimpan selama 5 hari, diperkirakan bakteri telah berkembang biak dan menggunakan oksigen terlarut untuk oksidasi. Maka, akan ada selisih antara kadar oksigen awal dan oksigen akhir. Jadi, oksigen terlarut dapat diketahui dengan mengurangi kadar oksigen awal dengan kadar oksigen akhir (setelah 5 hari).
Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5-7 ppm (part per million) atau satu per sejuta; 1 mg oksigen yang larut dalam liter air disebut kadar oksigen 1 ppm.
Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal, yakni:
1.        proses oksidasi (pembongkaran) bahan-bahan organik
2.        proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar perairan
3.        proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.
Semakin tercemar suatu perairan, kadar oksigen terlarut di dalamnya akan semakin mengecil.

b.        Pengukuran pH air
Air yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5-8,5. Akibat pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5. Bahan-bahan organik biasanya mengakibatkan kondisi air menjadi lebih asam. Kapur menyebabkan kondisi air menjadi alkali (basa). Jadi, perubahan pH air tergantung pada macam bahan pencemarnya.
Perubahan nilai pH mempunyai arti penting bagi kehidupan air. Nilai pH yang rendah (sangat asam) atau tinggi (sangat alkalis) menjadi tidak cocok untuk kehidupan kebanyakan organisme. Untuk setiap perubahan satu unit skala pH (dari 7 ke 6 atau dari 5 ke 4), dikatakan keasaman naik 10 kali. Jika terjadi sebaliknya, keasaman turun 10 kali. Keasaman air dapat diukur dengan sederhana, yaitu dengan mencelupkan kertas indikator pH universal (lakmus) ke dalam air untuk dilihat perubahan warnanya (a). Selanjutnya, warna lakmus dicocokkan dengan standar warna yang tersedia (b).


Description: H:\Blogger\Hubungan Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan\pengukuran pH.jpeg
                           (a)                        (b)

 
 









c.         Pengukuran kadar CO2
Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar gas CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu, pH, dan banyaknya organisme yang hidup di dalam air. Semakin banyak organisme di dalam air, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis).

2)        Pengukuran pencemaran air secara biologi
Pengukuran pencemaran air secara biologi adalah menentukan tingkat pencemaran secara kualitatif dengan menggunakan petunjuk makhluk hidup (indikator biologis). Pengukuran secara biologi hanya dapat menentukan seberapa besar tingkat pencemarannya, tetapi tidak dapat menentukan berapa kadar bahan pencemarannya. Pengukuran ini menggunakan hewan air sebagai petunjuknya (indikator), karena hewan air memiliki kepekaan yang berbeda terhadap bahan pencemar. Kehadiran atau ketidakhadiran hewan-hewan tersebut dapat dijadikan petunjuk tingkat pencemaran air.
Sebagai contoh, Planaria merupakan cacing pipih yang peka terhadap pencemaran. Cacing tersebut hidup di air yang jernih dan banyak oksigen. Jika air tercemar, Planaria sulit ditemukan. Jadi, Planaria dapat dijadikan indikator biologi tingkat pencemaran air. Jika air di sungai banyak mengandung Planaria, berarti air sungai tersebut belum tercemar. Jika tingkat pencemarannya semakin tinggi, populasi Planaria smakin mengecil dan akhirnya Planaria tidak ditemukan lagi.
Selain Planaria, hewan lain yang dapat dijadikan bioindikator belum tercemarnya air adalah siput air yang ada di batu dan kutu air. Sebaliknya, cacing Tubifex yang hidup di dasar sungai merupakan bioindikator terjadinya pencemaran yang parah oleh bahan organik. Artinya, jika populasi Tubifex besar, maka air sungai mengalami pencemaran bahan organik yang berat.
Pengukuran pencemaran air secara biologi hanya dapat menduga tingkat pencemaran, namun diduga lebih dapat dipercaya daripada pengukuran secara kimiawi. Hal ini disebabkan makhluk hidup yang terus-menerus di dalam air dapat terpengaruh secara langsung oleh keberadaan bahan pencemar. Meskipun ketika pengamatan bahan pencemar tidak dijumpai, namun organisme air sudah terkena akibatnya. Sebaliknya, pengukuran secara kimiawi dapat mengecoh. Limbah yang dibuang pada malam hari tidak dapat dideteksi jika pengukuran dilakukan keesokan harinya.





Description: H:\Blogger\Hubungan Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan\planaria.jpeg
Cacing Planaria
 

Description: H:\Blogger\Hubungan Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan\tubifex.jpeg
Cacing Tubifex
 
 









3. Pencemaran Tanah
Text Box:  
Plastik merupakan salah satu contoh pencemaran bahan anorganik yang dapat bertahan hingga ratusan tahun, karena sulit diuraikan..
Pencemaran banyak diakibatkan oleh sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya. Sampah organik dapat dihancurkan oleh jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga membentuk humus. Sampah organik itu, misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, kulit, dan sebagainya. Sampah yang demikian tergolong sampah yang mudah terurai. Sebaliknya, sampah anorganik, seperti besi, aluminium, kaca, dan bahan sintetik (misalnya, plastik) sulit atau tidak dapat diuraikan. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan tetap ada selama ratusan tahun kemudian.

4. Pencemaran Suara (Kebisingan)
Pencemaran suara disebabkan oleh bunyi di atas 50 desibel (disingkat dB, ukuran tingkat kebisingan). Suara bising dapat ditimbulkan oleh suara mesin industri, mobil, sepeda motor, kereta api, pesawat terbang, serta bunyi-bunyian keras lainnya. Suara bising menyebabkab gangguan tidur, pendengaran, kejiwaan, dan dapat pula menimbulkan penyakit jangtung, gangguan janin dalam kandungan, dan stres.
Saat ini telah diusahakan agar mesin-mesin tidak terlalu bising dengan menambahkan isolator. Menanam tanaman derdaun rimbun di halaman rumah dapat meredam kebisingan.


Description: H:\Blogger\Hubungan Ekosistem dan Pencemaran Lingkungan\kebisingan.jpeg
 
 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a
d
r
i
F
i
r
t
u
P