Kamis, 08 Januari 2015

Ekosistem

A.      Pengertian Ekosistem

Setiap makhluk hidup yang hidup di suatu lingkungan akan berinteraksi dengan lingkungannya tersebut. Interaksi terjadi baik dengan makhluk hidup lain maupun dengan benda yang ada di sekitarnya. Jenis interaksinya dapat dalam hal mendapatkan makanan, suhu yang tempat untuk hidup, atau mendapatkan pasangan untuk berkembang biak.
                        Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, serta dengan benda tak hidup di lingkungannya, membentuk ekosistem. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Ekologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834-1914).
                        Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologi lainnya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antarmakhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.
Bumi memiliki banyak sekali jenis-jenis mahkluk hidup, mulai dari tumbuhan dan binatang yang sangat kompleks hingga organisme yang sederhana seperti jamur, amoeba, dan bakteri. Meskipun demikian, semua mahkluk hidup tanpa kecuali tidak bisa hidup sendirian. Masing-masing tergantung pada mahkluk hidup yang lain ataupun benda mati di sekelilingnya. Misalnya, seekor kijang membutuhkan tumbuh-tumbuhan tertentu untuk makanan. Jika tumbuhan di lingkungan sekitarnya dirusak, maka kijang tersebut harus berpindah atau mati kelaparan. Sebaliknya, tumbuhan agar bisa hidup juga tergantung pada binatang untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Kotoran binatang, bangkai binatang maupun tumbuhan, menyediakan berbagai nutrisi yang bermanfaat bagi tanaman.
Mempelajari ekologi sangat penting, karena masa depan kita sangat tergantung pada hubungan ekologi di seluruh dunia. Meskipun perubahan terjadi di tempat lain di bumi ini, namun akibatnya akan kita rasakan pada lingkungan di sekitar kita. Meskipun ekologi adalah cabang dari biologi, namun seorang ahli ekologi harus menguasai ilmu lain seperti kimia, fisika, dan ilmu komputer. Ekologi juga berhubungan dengan bidang ilmu-ilmu tertentu seperti geologi, meteorologi, dan oseanografi, guna mempelajari lingkungan dan hubungannya antara tanah, air, dan udara. Pendekatan dari berbagai ilmu membantu ahli ekologi untuk memahami bagaimana lingkungan nonhidup mempengaruhi mahkluk hidup. Hal ini juga bisa membantu untuk memperkirakan atau meramalkan dampak dari masalah lingkungan seperti hujan asam atau efek rumah kaca.
                        Para ahli ekologi mempelajari hal-hal berikut.
1.        Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2.        Perubahan populasi suatu spesies pada waktu yang berbeda dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
3.        Terjadinya hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

A.      Macam-Macam Ekosistem
1. Ekosistem Air
a.         Air Tawar Lentik

Ekosistem air tawar lentik adalah ekosistem pada air yang tidak berarus, contohnya pada ekosistem danau, waduk.

a.         Air Tawar Liotik




Ekosistem air tawar liotik adalah ekosistem pada air yang berarus, contohnya pada sungai.


a.         Air Laut
1)      Zona Litoral
Ciri-ciri:
•      berada di tepi laut (pantai)
•      menyediakan tempat bagi kebanyakan ikan dan udang, kepiting untuk membesarkan anak-anaknya
•      biasanya dikelilingi oleh daratan yang membentuk hutan bakau
2)      Zona Laut Dangkal
Ciri-ciri:
•      terbentuk oleh koloni rangka hewan coelenterata
•      berperan sebagai daerah perkembangbiakan ikan
•      ekosistem yang mudah rusak oleh polusi, pencemaran, dll.
3)      Zona Pelagik
Ciri-ciri:
•       merupakan wilayah laut terbuka
•       terdiri dari 2 wilayah kedalaman yang  berbeda, yaitu zona fotik dan zona afotik
•      Zona Pelagik berada pada kedalaman 76.000 m dari permukaan laut, sehingga tidak ada lagi cahaya matahari

2. Darat
a.         Hutan Hujan Tropis



Ciri-ciri umum
•       Umumnya terletak di daerah katulistiwa.
•       Keanekaragaman ekosistem Tinggi.
•       Curah hujan tinggi (200-450 cm pertahun).
•       Mendapat sinar matahari sepanjang tahun.



a.         Savanna


Ciri-ciri umum:
•      Kering, terletak di daerah tropis dan sub tropis.
•      Didominasi padang rumput yang luas, semak dan pohon yang berpencar.
•      Didominasi oleh serangga, herbivora dan karnivora.
Padang rumput di Afrika memiliki dua musim yang berlawanan, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau adalah selama musim dingin dan suhu biasanya berkisar 68-78 oF. Musim basah adalah selama musim panas dan suhu biasanya rangex fom 78-86 oF. Pada rata-rata ada 10-30 inci curah hujan dalam setahun, tetapi jarang turun hujan sama sekali selama musim kemarau (musim dingin). Karena drounght yang banyak dari danau mengerut dan tanaman mati, menyebabkan beberapa hewan untuk bermigrasi. Selama musim kemarau padang rumput ini rawan kebakaran hutan.


Savanna Afrika merupakan bioma padang rumput yang dikenal dengan satwa liar. Ada banyak pohon, beberapa daerah bahkan lebih padat daripada hutan. Savanna Afrika dipenuhi dengan berbagai binatang.

b.        Gurun



Ciri-ciri umum
•      Gurun adalah bioma yang sangat kering.
•      Curah hujan sangat rendah (± 25 cm per tahun).
•      Didominasi tumbuhan berupa semak, tumbuhan sukulen, dan rumput-rumputan.



c.         Tundra

Ciri-ciri umum
•      Didominasi oleh tumbuhan konifer.
•      Terletak di daerah sub tropis atau pegunungan.
•      Musim dingin yang panjang, musim panas pendek.
•      Hewan yang hidup antara lain rusa, serigala, dll.

e.       Taiga

Ciri-ciri umum
•      Memiliki musim dingin yang sangat panjang.
•      Terletak  didaerah yang dekat dengan kutub utara.
•      Didominasi oleh lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan perdu.
•      Cuaca di musim panas dapat mencapai lebih dari 100 oF. Sementara di musim dingin suhu bisa turun sampai sekitar negatif 80 oF. Oleh karena suhu rata-rata tahunan adalah di bawah titik beku, ada semacam permafrost permanen.
Curah hujan rata-rata sekitar 400 sampai 600 mm di wilayah barat dan menurun sampai 200 mm di wilayah timur. Sebagian besar dari Taiga terletak pada platform Prakambrium Siberia. Para Taiga Siberia timur memiliki jaringan sungai yang luas. Ini adalah dari cabang yang lebih besar dari Sungai Enisey.
Taiga Siberia di wilayah timur mencakup lebih dari seperempat tanah Rusia. Sebagian besar hutan di antara untuk sungai-sungai besar Yenisey dan Lena. Ini adalah daerah yang luas hanya terjadi secara alami dari hutan. Iklim dalam dua ekstrem. Di musim panas itu menjadi semakin panas meskipun berada pada elevasi yang tinggi. Di musim dingin, menjadi dingin karena daerah ini terletak Taiga masuk pemandangan ini dekat dengan sebuah hutan gugur, hanya perbedaan suhu dan spesies hewan. Ada sekitar 1.500.000 mil persegi dari Taiga Siberia di Rusia. Sampai sekarang, bioma stabil dan tidak sama pentingnya dengan beberapa orang lain. Ada ton dari spesies yang berbeda dari kehidupan pohon tersebar di ekosistem besar Taiga Siberia. Ini tanah yang menakjubkan adalah beberapa-apa yang dilindungi oleh hukum di beberapa daerah. Sesuatu yang mengancam Taiga Siberia adalah batu bara pertambangan, penebangan, kebakaran hutan, polusi, dan perburuan liar. Beberapa proyek hidroelektrik besar yang direncanakan akan dibangun di sekitar wilayah ini.



Berikut ini beberapa spesies yang berada dalam ekosistem ini.

1.        Larch tree of the species Larix gmelini. (primary)
2.        Siberian spruce
3.        Siberian fir
4.        Siberian stone pine
5.        Dwarf birches
6.        Moose (first order)
7. Elk
8. Wolverine (second order)
9. Golden Eagle
10.Brown bear (third order)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a
d
r
i
F
i
r
t
u
P