Kamis, 08 Januari 2015

Intensifikasi Pertanian dan Dampaknya terhadap Lingkungan

Intensifikasi Pertanian dan
Dampaknya terhadap Lingkungan


A.      Pengertian Intensifikasi Pertanian
a.        Intensifikasi
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), intensifikasi adalah suatu usaha meningkatkan kegiatan yang lebih hebat. Dalam upaya intensifikasi diharapkan agar sesuatu yang diintensifikasikan tersebut hasilnya dapat meningkat dan lebih menguntungkan bagi orang yang mengintensifikasinya itu.

b.        Pertanian
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid III, pertanian adalah hal yang berkaitan dengan kegiatan bertani (mengusahakan tanah agar produktif dengan bercocok tanam) dan segala yang berhubungan dengan tanam-menanam tanaman. Pertanian atau agriculture berasal dari gabungan dua kata, “agri” yang semula berasal dari bahasa latin “ager” dan dan “culture” dari bahasa latin “cultura”. Ager berarti tanah atau ladang (lapangan). Cultura artinya mengamati, memelihara, membajak. Jadi, agriculture adalah seluruh kegiatan utama untuk menghasilkan makanan atau pakan ternak (fiber), juga tentang metode ternak dan proses menernakkan. Di lain referensi tertulis bahwa pertanian merupakan salah satu jenis produksi yang berdasarkan pada pertumbuhan hewan, tanaman, dan ikan.

c.         Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi pertanian adalah usaha peningkatan dan penggiatan pemanfaatan berbagai macam sarana produksi pertanian secara ekonomis pada suatu luasan lahan tertentu yang disertai dengan melakukan usaha konservasi sumber daya alam untuk memperoleh produksi yang tinggi dengan tambahan hasil yang selalu menguntungkan. Dalam arti lain, intensifikasi pertanian adalah mengusahakan pertanian secara intensif agar diperolah hasil yang optimal. Dalam intensifikasi pertanian biasanya diperhatikan masalah pengadaan bibit, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pemanenan, dan kegiatan pasca panen.


B. Langkah-langkah untuk Menerapkan Intensifikasi Pertanian
Ada berbagai langkah untuk menerapkan intensifikasi pertanian dengan menjalankan panca usaha tani, yaitu sebagai berikut.
1.        Pemilihan dan penggunaan bibit unggul, bibit unggul yang baik adalah bibit yang memiliki keunggulan debandingkan varietas lainnya, misalnya tahan terhadap hama dan penyakit, produktivitas yang tinggi, daya vigor yang tinggi, peka terhadap rangsangan pupuk, fase juvenile yang singkat serta memiliki keseragaman dalam bentuk, warna, dan ukuran. Contoh dari bibit unggul adalah IR 64, PB 4, atau raja lele.








2.        Pengelolaan lahan pertanian secara tepat, mengolah lahan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara mekanik dan secara konvensional. Cara mekanik dapat menggunakan alat berat, seperti traktor. Namun, kelemahan dari metode mekanik, yaitu kuang efisien pada pengelolahan tanah hutan, karena hanya dapat dilakukan pada musim kemarau saja. Sedangkan, cara konvensional dilakukan dengan menggunakan alat-alat pertanian secara tradisional, seperti cangkul dan garu. Kelemahan dari metode ini, Yaitu membutuhkan waktu yang lama, namun tidak merusak struktur tanah.








3.        Pemberian pupuk sesuai dosis, walaupun pada dasarnya tanah telah menyediakan unsur haraessensial bagi tanaman, pemberian pupuk harus tetap dilakukan terutama untuk mengembalikan unsur hara yang telah diserap oleh akar tanaman. Pupuk yang lazim digunakan, yaitu pupuk alami, misalnya pupuk kompos dan pupuk  buatan, misalnya pupuk NPK.








4.        Pemberantasan organisme pengganggu tanaman, pemberantasan hama dan penyakit tanaman merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman. Masalah utama yang kerap dihadapi petani adalah hama. Pengendalian hama tidak semata-mata menggunakan kimia, tetapi dapat pula menggunakan pertisida alami dengan mempertimbangkan komposisi rasa pestisida. Cara yang dianggap paling bijak adalah dengan menggunakan predator alami, sehingga keseimbangan ekosistempun akan tetap terjaga.


                                                                                                   





5.        Pengaturan irigasi atau saluran air, irigasi merupakan hal penting dalam kegiatan pertanian, karna petani harus mengerti akan kebutuhan tanaman yang dikelolanya serta sumber air tersebut. Umumnya, pemberian air tidak boleh melebihi kapasitas titik latu lahan.








C. Tujuan dan Manfaat Intensifikasi Pertanian
                        Kegiatan intensifikasi pertanian tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai petani. Petani berharap jumlah produksi dan kualitas panen yang diperolehnya dari kegiatan tersebut lebih meningkat. Selain itu, kegiatan intensifikasi pertanian juga memberikan manfaat yang lebih menguntungkan bagi petani dibandingkan dengan pertanian secara tradisional. Rinciannya adalah sebagai berikut.

a. Tujuan Intensifikasi Pertanian
Tujuan dari kegiatan intensifikasi pertanian adalah sebagai berikut.
1.        Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani.
2.        Menigkatkan kemampuan petani pemilik dalam usahataninya.
3.        Meningkatkan produktivitas tanah, baik dalam bentuk tanaman semusim, tanaman kayu-kayuan, maupun hasil lainnya.
4.        Meningkatkan kelestarian tanah dana air.

b. Manfaat Intensifikasi Pertanian
Manfaat yang didapat dari kegiatan intensifikasi pertanian adalah sebagai berikut.
1.        Semakin meningkatnya pemakaian bibit unggul tanaman.
2.        Dihasilkannya hasil pertanian yang lebih banyak dan berkualitas.
3.        Meningkatkan pendapatan para petani.
4.        Terpeliharanya kelestarian sumber daya alam dan lingkungan.
5.        Semakin meningkatnya daya saing produk agribisnis secara berkelanjutan.
6.        Semakin meningkatnya pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman.
7.        Sistem pengairan pertanian semakin teratur.
8.        Perbaikan kultur teknis semakin meningkat.
9.        Kebutuhan atas tanaman tersebut akan semakin mudah didapatkan konsumennya.
10.    Semakin berkembangnya sumber daya pertanian yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi sera informasi dan kelembagaan.
11.    Berkembangnya agroindustri, sistem distribusi dan perdagangan serta berkembangnya manejemen pembangunan pertanian lintas sektoral dan lintas kabupaten atau kota.
12.    Menghasilkan output yang lebih banyak dan dalam waktu yang lebih singkat.
                                               
D.      Dampak Intensifikasi Pertanian terhadap Lingkungan
                        Bagi kehidupan, penerapan intensifikasi pertanian selain memberikan banyak keberhasilan juga memberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap keseimbangan ekosistem. Dampak yang ditimbulkan adalah sebagai berikut.

1. Pencucian Tanah
                        Saat ini, petani mengolah tanah dengan membajak sawahnya. Sawah dialiri air hingga tergenang, dan terkadang kelebihan air dialirkan ke got dan akhirnya masuk ke sungai. Jadi, di sawah terjadi pencucian unsur hara yang selanjutnya dibuang ke sungai. Akibatnya, kesuburan sawah semakin berkurang karena kehilangan unsur hara.
                        Untuk menghindari kerusakan tanah atau bahkan memulihkannya pada keadaaan semula karena hilangnya unsur hara akibat pencucian lahan pertanian yang berlebihan adalah dengan memberikan pupuk buatan atau pupuk organik, pergiliran tanaman dengan tanaman kacang-kacangan, dan penghindaran pembakaran tumbuhan dan sisa tanaman. Apabila ditemukan kerusakan tanah akibat terkumpulnya unsur atau senyawa yang bersifat meracuni tanaman, maka lakukanlah pengaturan sistem pengairan dan pengolahan tanah yang baik, pemberian bahan organik atau jenis senyawa lain yang dapat memusnahkan unsur atau senyawa yang bersifat racun bagi tanaman.

2. Adanya Larutan Nitrit dan Penyuburan Air
                        Pemupukan dilakukan untuk memberikan zat makanan yang optimal kepada tanaman-tanaman agar dapat memberikan hasil yang cukup. Pupuk buatan dapat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah menurun). Jika tanah menjadi asam, maka pdoduktifitas tanaman pertanian akan merosot. Selain itu, unsur nitrogen yang terkandung di dalam pupuk menyebabkan terbentuknya larutan nitrit di dalam tanah. Larutan nitrit itu dapat meresap ke dalam sumur penduduk yang berdekatan dengan daerah pertanian. Air sumur yang mengandung nitrit dapat menyebabkan munculnya penyakit bayi biru (blue baby), yaitu tubuh bayi yang kebiru-biruan karena kekurangan oksigen. Bayi yang kekurangan oksigen akan mengalami gangguan pertumbuhan otak.
                        Pupuk yang berlebihan dan kemudian larut ke dalam air juga dapat meningkatkan kesuburan sungai (eutrofikasi). Alga dan tumbuhan sungai, misalnya enceng gondok, tumbuh dengan subur. Akibatnya, hewan-hewan air akan kekurangan oksigen sehingga mengalami kematian. Selain itu, meningkatnya kesuburan tumbuhan air dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan pada waduk dan bendungan.
                        Untuk mengurangi dampak negatif, penggunaan pupuk buatan perlu diselingi dengan pupuk kandang dan pupuk hijau. Pupuk kandang dan pupuk hijau dapat memperbaiki struktur tanah, meggemburkan tanah, dan menyuburkan tanah.

3. Pencemaran Pestisida
                        Pestisida secara umum digolongkan kepada jenis organisme yang akan dikendalikan populasinya. Insektisida, herbisida, fungsuda, dan nematosida digunakan untuk mengendalikan hama, gulma, jamur tanaman yang patogen dan nematoda. Jenis pertisida yang lain digunakan untuk mengendalikan hama dari tikkus dan siput (Alexander, 1977). Berdasarkan ketahanannya di lingkungan, maka pestisida dadat dikelompokkan atas dua golongan, yaitu yang resisten dimana meninggalkan pengaruh terhadap lingkungan dan yang kurang resisten. Pestisida yang termasuk organoclhlorines termasuk pestisida yang resisten terhadap lingkungan dan menunggakan residu yang terlalu lama dan dapat terakumulasi dalam jaringan melalui rantai makanan, contohnya DDT, Cyclodienes, Hexachlorocyclohexane (HCH), endrin. Pestisida kelompok organofosfat adalah pestisida yang efektif sesaat saja dan cepat terdegradasi di tanah, contohnya Disulfoton, Parathion, Azodrin, Gophacide, dan lain-lain. (Sudarmo, 1991)
                        Dalam penerapan di bidang pertanian, ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Kurang lebih hanya 20% pestisida yang mengenai sasaran, sedangkan 80% lainnya jatuh ke tanah. Akumulasi residu pestisida tersebut mengakibatkan pencemaran lahan pertanian. Apabila masuk ke dalam rantai makanan, sifat beracun bahan pestisida dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti kanker, mutasi, bayi lahir cacat, CAIDS (Chemically Acquired Deficiency Syndrom), dan sebagainya. (Sa’id,1994)
                        Menurut Sa’id (1994), pestisida yang paling banyak menyebabkan kerusakan lingkungan dan mengancam kesehatan manusia adalah pestisida sintetik, yaitu golongan organoklorin. Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh senyawa organoklorin lebih tinggi dibandingkan senyawa lain, karena senyawa ini peka terhadap sinar matahari dan tidak mudah terurai.
                        Untuk mengurangi dampak tersebut, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
a.         Tidak memcuci peralatan penyemprot di sungai atau di dekat sumur agar tidak mencemari sungai atau sumur penduduk. Peralatan pertanian dicuci di tempat khusus dan limbahnya dibuang secara khusus pula (misalnya, dibuatkan lubang yang jauh dari pemukiman).
b.        Tidak membuang sisa pestisida di sembarang tempat. Sisa pestisida dibuang di tempat khusus yang tidak mencemari sungai atau sumur penduduk.
c.         Tidak menggunakan pestisida melebihi takaran (overdosis).
d.        Mengurangi penggunaan pestisida dengan memberantas hama secara mekanik (misalnya, ditangkap, kemudian dimatikan), dan secara biologo (misalnya, menggunakan serangga predator). Pemberantasan secara biologi dengan serangga atau predator dimaksudkan agar hewan predator yang dilepaskan di lingkungan memangsa hama tanaman. Serangga predator dipelihara terlebih dahulu, dikembangbiakkan, kemudian dilepaskan di sawah atau perkebunan. Pemberantasan secara biologi tidak mencemari lingkungan.



Dampak dari pertanian monokutur, misalnya sawah yang hanya ditanami padi menyebabkan ledakan populasi hama wereng.
4. Tingkat Kestabilan Ekosistem Rendah
                        Intensifikasi pertanian cenderung dilakukan dengan pertanian monokultur. Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis, misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian.
                        Dari teori keanekaragaman hayati, kita mengetahui bahwa lingkungan yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi merupakan lingkungan yang mentap, sedangkan lingkungan yang memiliki keanekaragaman hayati rendah merupakan lingkungan yang tidak mantap. Lingkungan yang mantap tahan terhadap gangguan dari luar.
                        Penanaman monokultur menyebabkan terbentuknya lingkungan pertanian yang tidak mantap. Buktinya, tanah pertanian harus diolah, dipupuk, dan disemprot dengan insektisida. Jika tidak, maka tanaman pertanian mudah terserang hama dan penyakit. Jika tanaman pertanian terserang hama, maka dalam waktu cepat hama itu akan menyerang wilayah yang luas. Petani akan gagal panen karena tanamannya terserang hama.
                  Agar lingkungan pertanian menjadi lebih mantap, maka diupayakan menanam berbagai jenis tanaman. Jagung ditanam bersamaan dengan kacang, cabai, kacang panjang, atau lainnya. Upaya menanam beraneka ragam tanaman ini disebut seebagai pertanian tumpang sari (polikultur). Dengan pertanian tumpang sari, maka lingkungan pertanian tetap menjadi lebih mantap. Hama yang menyerang tanaman yang satu mungkin dapat dikendalikan (dimangsa) oleh predator yang hidup di tanaman yang lain. Di lingkungan itu, terjadi interaksi antarkomponen biotik yang ada. Hanya saja, produktivitasnya berkurang. Keuntungannya, petani dapat menghemat biaya (tidak membeli obat pestisida), dan panen dapat berlangsung berkali-kali.

1 komentar:

  1. Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2.000.000,00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.

    BalasHapus

a
d
r
i
F
i
r
t
u
P