Kamis, 08 Januari 2015

Aliran Energi

Text Box: Komunitas klimaks
↑
Tumbuhan biji
↑
Semak-semak
↑
Tumbuhan paku
↑
Ploner
↑
Batuan
Aliran Energi


Di dalam ekosistem, sumber energi utama adalah cahaya matahari. Oleh produser (tumbuhan hijau), energi matahari diubah menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis, yang kemudian disimpan sebagai makanan (amilum). Konsumer I mengambil energi kimia dari produser dengan jalan memakannya. Konsumer II memakan konsumer I dan konsumer III memakan konsumer II untuk memperoleh energi tersebut. Bagian organ atau tubuh produser dan konsumer yang mati akan diuraikan oleh mikroorganisme menjadi mineral-mineral. Dalam proses mineralisasi, energi dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas.
Setiap kelompok menempati jarak transfer energi tertentu, sehingga dikatakan setiap kelompok organisme menempati tingkat trofik tertentu. Organisme yang memiliki jarak transfer energi terdekat dengan sumber energi adalah produser (misalnya, jagung), yang berada pada tingkat trofik I. Organisme yang menempati tingkat trofik II adalah herbivor (pemakan tumbuhan, misalnya ulat), sedangkan yang menempati tingkat trofik III adalah karnivor kecil (pemakan daging, misalnya burung), dan seterusnya. Proses berpindahnya energi mulai dari energi matahari melalui tingkat trofik I ke tingkat trofik II dan seterusnya disebut aliran energi. Dalam konsep aliran energi digambarkan adanya perjalanan energi dari matahari ke produser, konsumer I, konsumer II, konsumer III, hingga ke konsumer puncak. Pengurai dapat berada di tingkat trofik II, III, IV, dan V.
Tidak semua energi matahari yang masuk ekosistem dapat dimanfaatkan oleh tumbuh-tumbuhan (produser). Hanya sebagian kecil dari total energi matahari yang rata-rata mencapai 2 kal / cm2 / menit atau 13 x 1.023 kal / tahun yang dimanfaatkan untuk fotosintesis. Hanya sekitar 10% dari total energi produser yang dapat dimanfaatkan konsumer I, hanya 10% dari total energi konsumer I yang dapat dimanfaatkan konsumer II, demikian seterusnya. Sebagian energi itu dilepaskan ke lingkungan dalam bentuk panas, sebagian yang lain digunakan untuk pergerakan, pertumbuhan, dan perkembangbiakan, dan sebagian yang lain lagi disimpan dalam bentuk cadangan makanan yang kemudian dikonsumsi oleh konsumer tingkat berikutnya. Apabila tidak dikonsumsi, energi itu akan diteruskan ke pengurai melalui proses pembusukan atau keluar dari sistem persenyawaan organik.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkPiRN9XTpkkMymR-PsI8KXbgkIsp4UrgsL4B_tyR4S80ldW_GA18ltPmk7tgCmaNHMWWwa_2wnuHu-4sBF2cG2VfPtxBh10S6iUHu9TiHhyDMli-Czd07biPFOnk3rlwxZfJij1Lmd3pR/s320/RANTAI-MAKANAN.jpg

Pada aliran energi dalam rantai makanan terjadi pemborosan energi, karena hanya 10% energi yang digunakan oleh organisme pada setiap trofik, sedangkan lainnya dipancarkan ke lingkungan dalam bentuk panas yang tidak dimanfaatkan lagi.

Jadi, hanya sekitar 10% energi yang ditransfer ke setiap tingkat trofik berikutnya, sedangkan 90% energi pada setiap tingkat trofik berubah dalam bentuk panas tubuh dan dilepaskan ke lingkungan. Dari kenyataan ini, dapat dikatakan bahwa ekosistem itu bersifat boros energi, sebab sebagian besar energi terbuang ke lingkungan dan tidak termanfaatkan.
Oleh karena jumlah energi yang dapat dimanfaatkan oleh organisme pada tingkat trofik berikutnya hanya 10%, maka semakin panjang jarak transfer energinya, akan semakin kecil aliran energinya. Dari prinsip ini, dapat dimengerti mengapa tumbuh-tumbuhan yang berada pada tingkat trofik I memiliki biomassa (berat total) terbesar, sementara predator yang menempati tingkat trofik III memiliki biomassa kecil. Dalam prinsip ini juga terkandung pengertian bahwa apabila pada suatu saat organisme yang berada pada tingkat trofik II berkurang, akan mengakibatkan semakin berkurangnya biomassa organisme yang berada pada tingkat trofik III, namun akan mengakibatkan semakin bertimbulnya biomassa pada tingkat trofik I sebagai akibat penimbunan energi yang tidak termanfaatkan. (Lihat pembahasan lebuih lanjut pada artikel Piramida Ekologi).
Sampai pada pembahasan ini, telah dijumpai berbagai macam penanaman komponen biotik dalam ekosistemnya. Agar tidak membuat kerancuan, pelajarilah tabel berikut ini!

Tabel Penamaan Komponen Biotik dalam Ekosistem
No
Penamaan Berdasar pada
Fungsinya / Nisianya
Sifatnya
Jarak Transfer Energi / Makanan
1.
Produser
Tumbuhan
Tingkat trofik I
2.
Konsumer primer
Herbivor
Tingkat trofik II
3.
Konsumer sekunder
Karnivor I
Tingkat trofik III
4.
Konsumer tersier
Karnivor II
Tingkat trofik IV
5.
Pengurai
Saproba
-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

a
d
r
i
F
i
r
t
u
P