Rantai
Makanan dan Jaring-jaring Makanan
A.
Rantai Makanan
Apakah rantai makanan itu? Sebenarnya, aliran energi
berlangsung akibat adanya proses makan-dimakan. Proses makan-dimakan dari
produser hingga karnivor puncak dapat digambarkan dalam bentuk linier sehingga
membentuk rantai memanjang yang disebut sebagai rantai makanan.

Keterangan:
A. Tumbuhan menggunakan
sinar matahari untuk menghasilkan makanan dalam bentuk gula, dan disimpan dalam
dalam biji, batang, dan bagian lainnya.
|
B. Tikus memakan
tumbuhan. Tubuh tikus mengubah sejumlah makanan menjadi energi untuk lari,
makan, dan bereproduksi.
|
C. Ular memakan tikus.
Tikus merupakan sumber energi untuk ular agar tetap hidup.
|
D.
Burung elang memakan ular. Tubuh elang menggunakan energi yang
tersedia dari ular untuk melangsungkan proses kehidupan.
|
B.
Jaring-jaring Makanan
Rantai makanan merupakan gambaran sederhana dari
proses makan-dimakan yang terjadi di alam. Sebenarnya, proses makan-dimakan
yang terjadi di dalam ekosistem adalah proses yang kompleks, dan apabila
disusun secara lengkap akan diperoleh gambaran jaring-jaring makanan.
Jaring-jaring makanan menggambarkan interaksi antara
makhluk hidup dalam proses makan-dimakan.
Jaring-jaring makanan memperlihatkan hubungan
populasi yang satu dengan populasi yang lain. Jaring-jaring yang menggambarkan
hubungan makan-dimakan itu terbentuk agar kelangsungan hidup tiap populasi
terjamin. Semakin kompleks jaring-jaring makanan, menunjukkan semakin
kompleksnya aliran energi dan aliran makanan. Hal inilah yang mengakibatkan
terjadinya kestabilan komunitas dan kestabilane ekosistemnya. Artinya, jika
salah satu populasi spesies hilang, jaring-jaring makanan masih tetap berjalan.
Coba bayangkan jika jaring-jaring makanan itu sederhana. Jika salah satu
spesies hilang, maka aliran energi dan aliran makanan di dalam ekosistem
tersebut akan kacau. Itulah pentingnya keanekaragaman hayati yang berinteraksi
dalam menjaga kestabilan suatu komunitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar