Dampak Pencemaran Lingkungan

1.
Punahnya Spesies
Polutan berbahaya bagi biota air dan
darat. Polutan dapat meracuni berbagai jenis hewan, bahkan mematikannya.
Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang berbeda terhadap polutan. Ada
yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva peka terhadap bahan
pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan
pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui
bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Jika batas tersebut terlampaui,
hewan akan mati. Contohnya, berbagai spesies burung menurun populasinya akibat
insektisida. Insektisida dikloro-difenil-trikloroetana
(DDT) menyebabkan kerusakan cangkang telur berbagai jenis burung sehingga telur
burung gagal berkembang. Hal ini disebabkan induk burung tersebut memakan
serangga yang tercemar DDT.

2.
Ledakan Hama
Penggunaan
insektisida dapat pula mematikan serangga predator. Oleh karena predator punah,
maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan
insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa spesies serangga menjadi resisten
(kebal). Untuk memberantasnya, diperlukan dosis obat yang lebih tinggi dari
biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.
3.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya
spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai
makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya,
keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia juga
terganggu.
4.
Kesuburan Tanah Berkurang

5.
Keracunan dan Penyakit

6.
Pemekaan Hayati
Bahan
pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga.
Selanjutnya, alga tersebut dimakan oleh udang kecil. Udang kecil dimakan oleh
ikan. Jika ikan ini ditangkap oleh manusia kemudian dimakan, bahan pencemar
akan masuk ke dalam tubuh manusia. Lihat Gambar di bawah ini!
![]() |
|||
![]() |
|||
75
ppm pencemar di
manusia
![]() |
25 ppm pencemar
di ikan
![]() |
pencemar di udang

pencemar di alga
![]() |
pencemar di air
Tingkat pemekaan hayati
suatu bahan pencemar di ekosistem air.
Biasanya,
bahan pencemar yang masuk ke perairan memiliki kadar yang kecil, karena bahan
pencemar itu mengalami pengenceran. Ika bahan pencemar itu teresap oleh tubuh
alga, kadarnya telah meningkat ratusan dan bahkan ribuan kali. Bahan pencemar
di dalam air yang kadarnya hanya 0,00007 ppm (ppm = part per million, yaitu bagian dalam sejuta gram), di dalam tubuh
alga dapat menjadi 0,007 ppm. Udang kecil memakan tidak hanya satu sel alga,
melainkan banyak sel alga, sehingga di dalam tubuh udang kecil kadar bahan
pencemar dapat menjadi 0,7 ppm. Di dalam tubuh ikan, kadar bahan pencemar itu
meningkat lagi menjadi 25 ppm. Di tubuh orang yang sering memakan ikan, kadar
bahan pencemar akan meningkat menjadi 75 ppm. Proses peningkatan kadar bahan
pencemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagai pemekatan hayati (dalam bahasa Inggris dikenal biomagnification).
7.
Terbentuknya Lubang Ozon

Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu
permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan
menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari freon dan spay, yang membumbung tinggi dapat
mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3).
Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet.
Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, maka akan terjadi reaksi antara CFC dan
ozon, sehingga lapisan ozon tersebut berlubang. Jika tidak ada lapisan ozon,
radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan bumi dan menyebabkan kematian
organisme, tumbuhan menjadi kerdil, alga di lautan mati, terjadi mutasi
genetik, menyebabkan kanker kulit, dan kanker retina mata.
Menurut
pengamatan melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di atas Kutub Selatan
semakin melebar. Saat ini, lubang ozon sudah meluas sampai tiga kali benua
Eropa. Jika lubang ozon melebar, sinar ultraviolet yang memasuki bumi semakin
tinggi intensitasnya. Ekosistem laut dan pertanian terganggu dan kasus penyakit
kanker kulit meningkat. Oleh karena itu, penggunaan gas CFC harus dibatasi atau
bahkan dihentikan. Saat ini, telah dijual pendingin dengan bahan selain CFC.
Sekalipun saat ini pemakaian CFC dibatasi, pembentukan lubang ozon tetap
berlangsung, karena sangat banyaknya CFC yang sudah terdapat di atmosfer.
8.
Efek Rumah Kaca
Permasalahan
global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari
proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi
diselimuti gas da debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi, karena
banyak hutan ditebang sehingga tidak dapat menyerap CO2. Oleh karenanya, cahaya
matahari yang masuk ke bumi tidak dapat dipantulkan lagi ke angkasa, sebab
terperangkap gas-gas dan debu tadi. Bumi seolah-olah diselubungi oleh kaca yang
berupa gas pencemar yang menangkap panas. Akibatnya, suhu bumi semakin
meningkat atau terjadi pemanasan global. Inilah yang disebut sebagai efek rumah kaca.
|
9.
Terjadinya
Banjir

Pencemaran
air dapat memicu terjadinya bencana, seperti banjir. Banjir tersebut terjadi
karena ulah manusia sendiri, salah satunya adalah membuang sampah di sungai,
sehingga got tersumbat sampah. Terjadinya banjir tersebut diikuti dengan
menjalarnya wabah, misalnya muntaber.
Top 10 gambling sites: The key to success with mobile gambling
BalasHapusA 광양 출장안마 top online gambling site is not needed, 포천 출장안마 The most important 과천 출장마사지 thing to remember is that 대구광역 출장안마 the mobile gambling 용인 출장샵 site cannot be used on mobile devices.